IDXChannel - Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Hery Gunardi memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga 11 persen pada 2026.
Proyeksi tersebut seiring dengan posisi likuiditas perbankan yang ample atau terjaga menjelang akhir 2025.
"Kelihatannya angkanya berkisar antara 9 sampai 11 persen gitu ya. Dan beberapa analis menyebutkan bahwa masih tetap tumbuh single digit tapi single digit," katanya dalam acara Konferensi Pers CEO Forum Economic Outlook 2026, Rabu (10/12/2025).
Hery mengunggapkan, likuiditas yang longgar tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) industri yang berada di level 84 persen, jauh di bawah batas regulasi yang ditetapkan OJK dan Bank Indonesia, yakni maksimum 92 persen.
"Artinya apa? Bank punya uang, bank punya likuiditas untuk ekspansi. Nah itu terjadi kenapa? Karena memang kita lihat belakangan ini pemerintah dan juga Bank Indonesia (BI) sangat aktif gitu, kita namakan pro-growth," tutur dia.
Menurut Hery, sejumlah kebijakan BI sukses mendorong pertumbuhan, antara lain relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM), penurunan suku bunga BI rate, serta normalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang kini tidak lagi menekan biaya dana (cost of fund) perbankan seperti pada 2023.