Pencapaian ini membawa laba per saham dasar MTEL naik di level Rp24 per saham, dari semula Rp21 per saham.
Pendapatan usaha MTEL terdongkrak 11,19% yoy menjadi Rp8,59 triliun, didukung segmen sewa menara telekomunikasi sebanyak Rp7,95 triliun.
Kontribusi utama proyek Mitratel datang dari entitas relasi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebesar Rp4,81 triliun, sedangkan pihak ketiga menyerap pemasukan senilai Rp3 triliun.
MTEL juga mengamankan cuan dari segmen jasa konstruksi sebanyak Rp624,27 miliar, hingga jasa penyediaan listrik senilai Rp11,24 miliar, demikian mengutip keterbukaan informasi, Kamis (7/3/2024).
Dari sisi biaya operasional terjadi peningkatan beban pokok seiring pertumbuhan pendapatan, sehingga margin laba kotor masih tumbuh di angka Rp4,2 triliun.