Hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja perusahaaan sebesar 40% untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting, dan sebesar 60% untuk investasi pembangunan pabrik yang rencananya akan dibangun di Penajam, Kalimantan Selatan, serta investasi penambahan kapasitas pabrik eksisting di daerah Bojonegara, Banten dan Gasing, Sumatera Selatan.
Sementara itu, Obligasi Berkelanjutan tahap selanjutnya yaitu senilai Rp1,5 triliun dan akan dilakukan paling cepat pada triwulan III-2019. (*)