IDXChannel - Kebijakan pemerintah China mencabut larangan refinancing ekuitas untuk perusahaan yang terdaftar sukses mengembuskan semangat baru bagi industri properti di negara tersebut.
Hal tersebut setidaknya bisa disimpulkan dari laris-manisnya saham dan obligasi perusahaan pengembang, terhitung sejak Selasa (20/11/2022) lalu.
Sebagaimana dilansir reuters, Selasa (29/11/2022), sinyal positif dari pemerintah tersebut membuat pelaku pasar kembali bergairah, dan mulai kembali percaya pada potensi sektor properti ke depan.
Praktis, kondisi ini mempermudah kalangan pengembang untuk mengakses pendanaan baru. Namun, optimisme ini kembali harus diliputi kekhawatiran terkait kebijakan pembatasan COVID-19 yang tentunya menekan dari sisi permintaan. Hal ini, diantaranya, yang menjadi pemicu atas protes jalanan, yang sebelumnya jarang terjadi di China.
Lonjakan saham dan obligasi terjadi setelah China Securities Regulatory Commission (CSRC) menyatakan pada hari Senin (28/11/2022) akan memperluas saluran pembiayaan ekuitas, termasuk penempatan saham swasta untuk China dan pengembang China yang terdaftar di Hong Kong, sekaligus mencabut larangan yang berlaku selama bertahun-tahun.