ESTA juga mampu memangkas sejumlah pos beban, termasuk beban umum dan administrasi, hingga ongkos peralatan, pemmeliharan, dan energi. Sehingga laba usaha yang diperoleh sebesar Rp1,9 miliar. Namun, setelah dipangkas beban keuangan, ESTA mencatat rugi sebelum pajak senilai Rp1,63 miliar.
Dari sisi neraca, total aset ESTA naik 16,37 persen (ytd) menjadi Rp285,5 miliar. Jumlah utang (liabilitas) membengkak 21,75 persen menjadi Rp124,32 miliar, sedangkan modal bersih (ekuitas) naik 12,54 persen menjadi Rp161,23 miliar.
Kas yang digenggam akhir Juni 2023 mencapai Rp47,45 miliar. Jumlah ini naik dari awal tahun yang hanya berkisar Rp16,27 miliar, karena adanya tambahan penambahan utang jangka pendek hingga penerbitan saham melalui pelaksanaan waran.
(FAY)