Di sisi lain terdapat kenaikan untuk biaya keperluan umum dan administrasi menjadi Rp25,26 miliar, yang salah satunya berasal dari kenaikan biaya kantor dan keperluan umum. Setelah dipotong biaya keuangan, laba sebelum pajak ADCP berada di level Rp26,56 miliar.
Neraca keuangan ADCP menunjukkan peningkatan aset 1,10 persen mencapai Rp6,39 triliun. Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas tumbuh 1,13 persen menjadi Rp3,9 triliun, sedangkan ekuitas stabil di angka Rp2,4 triliun.
Akhir September 2023, perseroan menggenggam kas dan setara kas senilai Rp19,33 miliar, lebih rendah dari awal tahun yang saat itu sebesar Rp26,86 miliar.
Sejumlah pengeluaran kas yang dilakukan antara lain pembayaran pinjaman bank, utang obligasi, hingga bunga dari aktivitas pendanaan.
(RNA)