Selain itu, Siloam telah melakukan hampir 500.000 tes PCR dan lebih dari 2,6 juta tes rapid dan serologi. Perseroan juga telah merawat lebih dari 24.000 pasien Covid-19 dan juga memilki infrastruktur yang kuat di seluruh Indonesia yang dimanfaatkan untuk melawan pandemi Covid-19.
"Sementara Covid-19 masih menjadi fokus masyarakat, hal ini tidak mempengaruhi pelayanan kesehatan
yang lain. Sebagian rumah sakit Siloam telah didedikasikan untuk merawat pasien non-Covid untuk menjamin keamanan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan. Rumah sakit kami
mempromosikan inisitatif clean and safe dengan mengimplementasikan protokol dan prosedur kesehatan yang ketat," ujarnya dalam keterangan tertulis.
SILO mencatatkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal II-2021 menjadi Rp2,02 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,55 triliun. Beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp905,22 miliar, dan beban lain-lain naik menjadi Rp144,08 miliar dari sebelumnya Rp46,24 miliar.
Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp358,77 miliar, arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp282,11 miliar, dan arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp135,15 miliar.
Siloam International Hospitals mencatatkan liabilitas sebesar Rp2,63 triliun dan ekuitas Rp6,10 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp8,73 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp8,42 triliun. (NDA)