Dari sisi pengeluaran, beban pokok kontrak dan penjualan INDY tercatat sebesar USD707,74 juta atau Rp10,39 triliun, naik dari sebelumnya USD570,02 juta. Adapun, beban penjualan, umum dan administrasi tercatat sebesar USD49,20 juta atau Rp722,89 miliar.
Hingga akhir Maret 2023, total nilai aset INDY naik 1,43% menjadi USD3,64 miliar atau Rp53,55 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD3,59 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD2,27 miliar dan ekuitas sebesar USD1,37 miliar.
Perseroan saat ini tengah fokus menjalani bisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Pada akhir September 2022, INDY melalui anak usahanya yakni, PT Mitra Motor Group (MMG) telah mendirikan perusahaan patungan atau joint venture dengan Foxteq Singapore Pte. Ltd. yang diberi nama PT Foxconn Indika Motor (FIM).
Nantinya, FIM akan melakukan kegiatan manufaktur untuk kendaraan listrik komersial dan baterai elektrik, yang akan terefleksikan pada kegiatan usaha antara lain, melakukan kegiatan manufaktur kendaraan bermotor roda empat atau lebih, melakukan kegiatan manufaktur batu baterai, serta memberikan jasa konsultasi manajemen.
(FAY)