IDXChannel - PT Timah Tbk (TINS) membukukan pendapatan sebesar Rp2,17 triliun di kuartal I 2023, angka tersebut menurun 50,6 % dari Rp 4,39 triliun di kuartal I 2022. Salah satu faktornya yaitu fluktuasi harga komoditas pada kuartal I 2023 yang bergerak volatile.
Selain itu, faktor cuaca yang kurang mendukung operasi penambangan di laut turun menekan kinerja perseroan.
"Penurunan tersebut selaras dengan penurunan harga jual rata-rata logam timah sebesar 39% dari USD 43.667 per metrik ton di kuartal I 2022 menjadi USD 26.573 per metrik ton di kuartal I 2023 dan penurunan harga pokok pendapatan sebesar 41,9 % dari Rp 3,28 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 1,91 triliun di kuartal I 2023," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani menyatakan Perseroan dalam siaran pers, Selasa (02/05/2023).
Dia melanjutkan bahwa pada kuartal I 2023 Perseroan mencatatkan laba bruto sebesar Rp 263,39 miliar.
Sementara itu, di sepanjang kurtal I 2023, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 4.139 ton atau turun 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.508 ton. Adapun produksi logam turun 18% menjadi 3.970 ton (2022: 4.820 ton), serta penjualan logam timah turun 26% menjadi 4.246 ton (2022: 5.703 ton).
Dalam kurun waktu tersebut TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 93% dengan 6 negara tujuan ekspor terbesar di antaranya Korea Selatan sebesar 17%, Belanda 14%, Jepang 13%, Taiwan 9%, Amerika Serikat 8%, dan Italia 7%.
Adapun demikian, laba TINS pada kuartal I-2023 mencapai Rp 50,3 miliar. Perseroan menyatakan bahwa capaian ini melebihi target yang ditetapkan perusahaan.
Fina melanjutkan, pemanfaatan teknologi Ausmelt di tahun 2023 yang mampu mengolah bijih timah kadar rendah dan backlog atau persediaan timah setengah jadi diharapkan akan mampu menekan biaya produksi dan berkontribusi positif terhadap penerimaan Perusahaan.
Potensi eksplorasi di tahun 2023 mencapai 42.000 Ton SN baik di darat dan laut. Prospek tambang timah primer makin cerah dengan potensi cadangan timah primer sebesar 60,5 kTon Sn dari sumber daya timah primer sebesar 161,7 kTon Sn. Hal ini tentunya akan menjadi katalis positif peningkatan kinerja TINS tahun 2023.
"Penerapan efisiensi secara berkelanjutan, optimalisasi aset keuangan dan non keuangan serta peningkatan kinerja anak usaha menjadi faktor utama perusahaan untuk menjaga pertumbuhan kinerja tahun 2023 di tengah iklim usaha yang semakin kompetitif," pungkasnya.
(FRI)