Dalam kurun waktu tersebut TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 93% dengan 6 negara tujuan ekspor terbesar di antaranya Korea Selatan sebesar 17%, Belanda 14%, Jepang 13%, Taiwan 9%, Amerika Serikat 8%, dan Italia 7%.
Adapun demikian, laba TINS pada kuartal I-2023 mencapai Rp 50,3 miliar. Perseroan menyatakan bahwa capaian ini melebihi target yang ditetapkan perusahaan.
Fina melanjutkan, pemanfaatan teknologi Ausmelt di tahun 2023 yang mampu mengolah bijih timah kadar rendah dan backlog atau persediaan timah setengah jadi diharapkan akan mampu menekan biaya produksi dan berkontribusi positif terhadap penerimaan Perusahaan.
Potensi eksplorasi di tahun 2023 mencapai 42.000 Ton SN baik di darat dan laut. Prospek tambang timah primer makin cerah dengan potensi cadangan timah primer sebesar 60,5 kTon Sn dari sumber daya timah primer sebesar 161,7 kTon Sn. Hal ini tentunya akan menjadi katalis positif peningkatan kinerja TINS tahun 2023.
"Penerapan efisiensi secara berkelanjutan, optimalisasi aset keuangan dan non keuangan serta peningkatan kinerja anak usaha menjadi faktor utama perusahaan untuk menjaga pertumbuhan kinerja tahun 2023 di tengah iklim usaha yang semakin kompetitif," pungkasnya.
(FRI)