IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan laba bersih senilai Rp4,45 triliun hingga kuartal III-2023.
Capaian itu meningkat 197,6 persen year-on-year (YoY). Kondisi ini terjadi saat pendapatan usaha perseroan menurun.
Performa laba yang gemilang mendorong laba per saham dasar GGRM naik di level Rp2.317 per saham, dari semula Rp778 per saham.
Dari sisi topline, penjualan GGRM turun 12,9 persen YoY sebesar Rp81,74 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu di angka Rp93,91 triliun.
Pasar rokok domestik mendominasi sebesar Rp80,59 triliun, yang sebagian besar merupakan penjualan sigaret kretek mesin senilai Rp72,82 triliun, disusul kretek tangan Rp6,84 triliun. Secara umum, penjualan rokok lokal menyusut dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara pasar ekspor rokok masih terjaga di kisaran Rp1,15 triliun, yang utamanya dikontribusikan penjualan sigaret kretek mesin senilai Rp1,07 triliun.
Apa Penyebab Laba Naik?
Gross profit margin yang tinggi mendorong laba kotor GGRM lebih tinggi hingga September 2023, dibandingkan September tahun lalu. Perseroan mampu memangkas beban pokok menjadi Rp70,3 triliun, dari tahun lalu di angka Rp86,23 triliun.
Lebih jauh, kontribusi pendapatan lain senilai Rp203,59 miliar juga menambah pemasukan. Di sisi lain, perseroan juga memangkas ongkos operasional menjadi Rp5,4 triliun, dari semula Rp5,7 triliun.
Setelah dipotong beban bunga, laba sebelum pajak GGRM mentereng sebanyak Rp5,75 triliun, dari tahun lalu Rp1,94 triliun, demikian mengutip laporan keuangan GGRM, Selasa (31/10/2023).
Neraca keuangan GGRM menunjukkan penurunan aset 2,1 persen year to date (Ytd). Jumlah kewajiban utang melandai 13,15 persen menjadi Rp26,6 triliun, sedangkan nilai ekuitasnya meningkat 3,7 persen di angka Rp60 triliun.
Kas yang digenggam akhir September tersisa Rp3,56 triliun, terpangkas hampir Rp150 miliar dari awal tahun akibat kebutuhan atas aktivitas investasi, terutama perolehan aset tetap, hingga pembayaran pinjaman jangka pendek.
(DES)