Rajeev menambahkan, pencapaian kinerja yang baik tersebut karena pertumbuhan bisnis mobile yang stabil, dengan strategi yang berfokus pada bisnis FMC (Fixed Mobile Convergence). Perseroan juga berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY.
"Kemudian untuk jumlah pelanggan layanan FBB (Fixed Broadband) juga stabil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan. Hal tersebut merupakan faktor penting untuk terus mendorong dan memperkuat pertumbuhan bisnis FMC kami saat ini dan ke depan," kata dia.
Hingga akhir kuartal pertama 2025, total jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 58,8 juta, dengan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) campuran (blended) tetap di kisaran Rp40 ribu.
"ARPU campuran ini tentunya selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif," tuturnya.
Dari sisi biaya-biaya operasional, XL Axiata tetap menjaga tingkat stabilitasnya walaupun terdapat peningkatan biaya. Untuk beban biaya terkait penjualan dan pemasaran berhasil ditekan dan dioptimalkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring dengan penerapan strategi digitalisasi.