Di sisi lain, jika melihat pertumbuhan terbesar pendapatan AKRA dicatat oleh kawasan industri yang mencapai 467%. Bahkan penjualan lahan di triwulan I 2023 tumbuh 926% dari periode yang sama sebesar Rp97 miliar.
Hal itu ditopang oleh penjualan tanah JIIPE pada Maret 2023 membukukan dari perusahaan besar asing, yaitu Hailiang yang akan membangun pabrik untuk foil dan lembaran Tembaga.
Sementara itu, EBITDA selama triwulan 1 2023 mencapai Rp 919 miliar atau 41% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Perseroan menyatakan AKRA terus mempertahankan neraca yang kuat selama triwulan I 2023, meningkatkan rasio keuangan yang didukung oleh pengelolaan modal kerja yang efisien.
Hal itu tergambar dari rasio lancar perseroan yang meningkat menjadi 1,7x dan Return of Equity pada periode ini dilaporkan sebesar 21%.
Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA menyatakan, “Kami dengan senang hati mengumumkan hasil keuangan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2023; AKR terus menunjukkan kinerja yang kuat di awal tahun 2023. Dengan infrastruktur logistik dan rantai pasokan yang ekstensif serta strategi manajemen rantai pasokan yang disiplin, AKR telah berhasil mendistribusikan produk untuk memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu di tengah disrupsi global dan masalah rantai pasokan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (26/4/2023).