Selain itu, lanjutnya, AKR secara konsisten menjalankan manajemen modal kerja yang ketat di tengah lingkungan suku bunga yang meningkat dan ketidakpastian pasar yang menghasilkan neraca keuangan yang lebih ramping. Pihaknya juga melakukan upaya untuk bekerja secara efisien yang menyebabkan rasio opex-to-gross profit turun menjadi 24% dari 27% di 1Q22.
“Kami terus menunjukkan kinerja konsisten di mana 1Q23 telah mencapai Rp607 miliar atau tumbuh 42% yoy. Pertumbuhan tahunan yang kuat ini berasal dari peningkatan bisnis perdagangan dan distribusi serta kontribusi yang lebih tinggi dari JIIPE karena kami membukukan penjualan tanah seluas 19,6HA dari Hailiang. Kami percaya bauran investasi akan memberikan pertumbuhan yang kuat dan konsisten kepada para pemegang saham,” katanya.
(FRI)