Selain mencatatkan kinerja keuangan yang melesat di 9 bulan 2022, emiten-emiten di atas juga mencatatkan pertumbuhan harga saham yang melesat secara year to date (YTD).
Dari kinerja harga saham, CARS mengungguli emiten lainnya. Adapun BEI mencatat, per Kamis (17/11), harga saham CARS secara YTD melonjak hingga 84 persen.
Sedangkan emiten lainnya yaitu DRMA dan IMAS harga sahamnya juga melambung masing-masing sebesar 19,61 persen dan 16,57 persen secara YTD.
Sementara berdasarkan data BEI di periode yang sama, kinerja saham ASII juga menguat sebesar 10,53 persen sepanjang tahun 2022. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sektor Otomotif Bakal Melanjutkan Kinerja Positif Kedepannya
Selain mencatatkan kinerja saham dan keuangan melesat sepanjang 2022, emiten-emiten sektor otomotif diproyeksi akan melanjutkan kinerja positif kedepannya.
Sebagaimana disebutkan dalam riset di atas, Samuel Sekuritas memilih ASII dan DRMA sebagai pilihan utama dengan mempertimbangkan prospek industri serta strategi yang direncanakan perusahaan untuk mendorong pertumbuhan kinerjanya.
Rencana ASII dalam meluncurkan dua model kendaraan listrik roda dua pada 2024 hingga 2025 mendatang dinilai Samuel Sekuritas dapat menjadi sentimen positif bagi kinerja keuangan hingga saham emiten.
Di lain pihak, DRMA juga akan memasuki industri EV melalui lokalisasi komponen hingga proyek penggarapan stasiun pengisian baterai. Adapun emiten ini juga bakal membuka pabrik barunya yang akan memproduksi komponen roda empat pada tahun depan.
“Kami optimis bahwa kami akan meilihat pertumbuhan penjualan lebih lanjut hingga akhir tahun 2022,” tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya.
Adapun sikap optimistis Samuel Sekuritas terhadap industri ini sejalan dengan proyeksi Gaikindo mengenai penjualan kedaraan roda empat yang akan mencapai 950 ribu unit hingga akhir tahun 2022.
“Salah satu faktor yang mungkin membantu meningkatkan pertumbuhan adalah inovasi produk baru, termasuk EV dan hybrid,” tulis riset tersebut.
Sementara tren EV juga merambah ke sektor kendaraan roda dua seiring beberapa perusahaan yang sudah mulai memproduksi jenis kendaraan ini.
Adapun perusahaan yang telah mengembangkan sayapnya untuk memproduksi EV roda dua, yaitu PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui Alva, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) melalui Volta, serta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui Gesits.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendukung pengembangan EV di Tanah Air dengan menetapkan target untuk memiliki EV roda dua sebesar 2 juta pada tahun 2025 mendatang.
Keseriusan pemerintah dalam mempercepat penggunaan EV di Tanah Air juga tercermin dari Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 2022 mengenai aturan penggunaan EV sebagai kendaraan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah.
Dengan demikian, selain ditopang oleh tumbuhnya penjualan, sektor otomotif masih prospektif kedepannya seiring potensi pengembangan EV yang bisa jadi sentimen positif bagi kinerja emiten-emiten di sektor ini.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.