Selain itu, GRIA juga memiliki area proyek di Jawa Barat yang berkontribusi terbesar kedua setelah Kalimantan Timur, atau sebesar 23,5 persen ke total pendapatan usaha.
Segmen ini juga tumbuh sebesar 55,5 persen didukung oleh proyek seperti Bukit Esma Cicalengka, Gria Panorama Cimanggung, The Valley of Esma, dan Gria Panorama Sumedang.
Secara total, GRIA memiliki delapan proyek pada segmen yang berlokasi di Jawa Barat dengan total lahan seluas 45,6 hektare dengan perencanaan pembangunan unit rumah sebanyak 4.167 unit.
Direktur Utama GRIA, H.K. Hakim Noor mengatakan, kenaikan pendapatan usaha ini meningkat signifikan di tengah sentimen positif properti di Tanah Air. Meskipun sedang dalam fase investasi, GRIA masih dapat menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga September 2024.
“Kami semakin optimistis untuk dapat mencetak kinerja gemilang pada sisa waktu 2024 dan ke depannya, terutama dengan kesiapan landbank dan sumber daya manusia kami,” kata Hakim dalam keterangan resminya, Sabtu (2/11/2024).
Saat ini, Hakim mengaku, GRIA telah memiliki landbank seluas 140,8 hektare dan sedang merencanakan pembangunan 7.918 unit rumah pada lahan tersebut. Kesiapan landbank dan SDM tersebut diperoleh salah satunya dengan dana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang telah dieksekusi pada tahun lalu.
Berbekal strategi investasi, GRIA dapat memenuhi permintaan rumah subsidi maupun non subsidi di tanah air dengan area yang strategis dan fasilitas yang lebih nyaman.
Peluang GRIA juga masih terbuka lebar dengan kebijakan pemerintah yang akan membangun 3 juta rumah per tahun dan menaikkan anggaran sektor perumahan.