Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan AGII tercatat sebesar Rp1,05 triliun. Lalu, beban penjualan sebesar Rp303,25 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp216,11 miliar, serta beban pendanaan sebesar Rp259,94 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset AGII juga turun 1,89% menjadi Rp8 triliun, dibandingkan pada posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp8,16 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp4,40 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,60 triliun.
Perseroan menyebut, permintaan gas industri sudah mulai meningkat dengan adanya pemulihan di sektor-sektor pelanggan seperti manufaktur, infrastruktur, energi, engineering, dan yang lain-lain. Selain itu, program-program hilirisasi industri juga akan mendorong pembangunan-pembangunan industri di berbagai daerah.
Terkait strategi bisnis hingga lima tahun ke depan, perseroan menerapkan tiga pilar transformasi, yakni market development, process improvement, juga human capital transformation.
(DES)