Produk-produk SIDO saat ini menjangkau lebih dari 30 negara. Adapun pertumbuhan pesat penjualan terjadi di pasar-pasar strategis seperti Nigeria, Malaysia, dan Filipina.
Segmen herbal masih menjadi penopang utama penjualan dengan porsi 60 persen atau Rp1,08 triliun. Di kuartal II-2025, produsen Tolak Angin itu juga kembali berinovasi dengan meluncurkan produk dan varian baru, yakni Anak Sehat Susu, Sido Muncul Natural Sari Daun Salam, dan Teh Tarik.
Meski penjualan dan laba bersih turun, manajemen optimistis perseroan akan mencatatkan pertumbuhan positif pada 2025. Kinerja tahun ini akan ditopang oleh penetrasi pasar yang masih belum optimal, ekspansi di pasar internasional, serta melengkapi portofolio produk yang relevan untuk generasi muda.
Sementara Analis Indopremier Sekuritas, Andrianto Saputra dan Nicholas Bryan menilai, kinerja SIDO pada semester I-2025 di atas perkiraan, yang mewakili 48 persen dari asumsi untuk setahun penuh.
Perbaikan kinerja terutama terjadi pada kuartal II-2025. Angka penjualan pada periode tersebut menembus Rp1 triliun, tumbuh 23,3 persen, ditopang oleh penjualan segmen herbal yang melesat 47,2 persen meski penjualan segmen minuman turun 11,4 persen.