"Kami mencatat segmen herbal menunjukkan pemulihan dari sisi penjualan setelah turun 25,1 persen di kuartal I-2025," kata Andrianto dan Nicholas dalam riset yang diterbitkan pada Jumat (1/8/2025).
Selain itu, SIDO juga mencatat perbaikan pada margin di kuartal II. Margin laba kotor menyentuh 60,5 persen seiring pemulihan segmen herbal yang selama ini memiliki margin tinggi.
Indopremier mempertahankan rating HOLD pada saham SIDO dengan target harga Rp625 per saham.
Sebagai informasi, saham SIDO kembali tertekan hingga siang ini ke level Rp498. Di luar kinerja, katalis negatif justru datang dari dikeluarkannya saham SIDO dari LQ45 mulai 1 Agustus 2025.
(Rahmat Fiansyah)