Inflasi personal consumption expenditure (PCE) di AS yang menjadi acuan inflasi untuk The Fed, naik ke 0,2 persen MoM; dan naik 2,3 persen YoY, in-line dengan ekspektasi.
Jika tidak memasukkan komponen pangan dan energi, inflasi naik 0,3 persen MoM; dan naik 2,8 persen YoY. Rilis data tingkat pengangguran mingguan turun ke 213 ribu (minggu lalu: 215 ribu).
Menurut riset tersebut, lembaga pemeringkat S&P melihat bahwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS akan berdampak terhadap meningkatnya downside risk, di mana dampak ke pertumbuhan AS akan minimal, tekanan inflasi akan meningkat, dan The Fed akan berhenti memangkas bunga lebih awal.
Ini karena Donald Trump menginformasikan akan menerapkan tambahan tarif sebesar 10 persen untuk semua barang dari China ke AS dan akan menerapkan tarif sebesar 25 persen untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada.
Saham GOTO hingga MLPT Tumbang
Hingga siang ini, saham-saham sektor teknologi yang tercatat turun, yaitu saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merosot 2,78 persen di Rp70, saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) anjlok 7,37 persen menjadi Rp21.050, dan saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) jeblok 13,04 persen di Rp140.
Senasib, saham PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) jatuh 23,58 persen di Rp81, saham PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) terpangkas 6,14 persen di Rp214, saham PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) turun 4,05 persen menjadi Rp332, serta saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) rontok 7,26 persen di Rp1.150.
Selanjutnya ada saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang susut 1,63 persen ke Rp121, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 1,63 persen di Rp482, saham PT Wir Asia Tbk (WIRG) melorot 5,38 persen di Rp88, dan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melemah 0,22 persen ke Rp46.000.
(Fiki Ariyanti)