Ratih mencatat, perdagangan hari ini menjadi penutup tahun dengan kinerja IHSG yang impresif. Sepanjang 2025, IHSG telah menguat 22,10 persen secara year to date (ytd), sekaligus menempatkan Indonesia di posisi ketiga terbaik di kawasan ASEAN, setelah Vietnam yang mencatatkan kenaikan 36,5 persen dan Singapura 22,3 persen.
Sementara dari luar negeri, sentimen global cenderung berhati-hati. Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah terbatas pada perdagangan Senin. Indeks S&P 500 turun 0,35 persen, sementara Dow Jones terkoreksi 0,51 persen, menjelang berakhirnya tahun.
Tekanan sentimen juga datang dari dinamika politik dan kebijakan moneter AS. Presiden Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, yang dinilai tidak kompeten dalam menangani renovasi gedung bank sentral AS. Trump bahkan menyebut adanya indikasi mismanagement, yang disebut menjadi alasan untuk mengancam langkah hukum.
Namun demikian, Ratih menilai peluang pemberhentian Powell relatif terbatas mengingat kebijakan suku bunga dilindungi oleh Undang-Undang independensi The Fed.
Meski begitu, pasar tetap mencermati rencana Presiden Trump yang dikabarkan akan mengumumkan pengganti Powell pada Januari 2026, yang berpotensi memengaruhi ekspektasi arah kebijakan moneter ke depan.