"Data tepat waktu ini menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja tidak melemah secara dramatis, dengan PHK belum meningkat secara berkelanjutan sebagai tanggapan terhadap pengetatan Fed," ujar Kepala Ekonom AS di High Frequency Economics, Rubeela Farooqi, sebagaimana dilansir Bloomberg, Kamis (1/9/2022).
Sebagaimana diketahui, The Fed saat ini tengah berupaya menekan inflasi dengan menaikkan suku bunga secara agresif, hingga 225 basis poin sejak Maret 2022 lalu. Kebijakan moneter ini menimbulkan kekhawatiran bakal munculnya risiko resesi.
Namun, dengan data pengangguran yang menurun menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja terus membentengi kondisi perlambatan ekonomi di negara tersebut.
Sementara itu, sebagaimana dilaporkan Reuters pada Kamis (1/9/2022), survei Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan rebound tajam dalam pekerjaan bidang manufaktur di bulan Agustus. ISM menemukan bahwa perusahaan terus melakukan perekrutan di bulan Agustus dan menurunkan angka PHK dan pengangguran.
Laporan dari perusahaan penempatan global pada Kamis lalu menyatakan bahwa PHK yang dilakukan oleh perusahaan AS turun 21 persen menjadi 20.485 di bulan Agustus 2022.