Di sisi lain, Nurwachidah juga menjelaskan bahwa kebijakan pengelolaan investasi dan underwriting yang mengedepankan prinsip growth, tetapi juga manajemen risiko terukur ditambah dengan efisiensi operasional menjadi katalis positif lain untuk kinerja.
Pendapatan investasi TUGU tumbuh 18,2 persen yoy menjadi Rp250 miliar pada Juni 2024. Pendapatan dari usaha lainnya juga naik double digit dengan laju 10,7 persen yoy menjadi Rp264 miliar.
Hal ini membuat pendapatan TUGU yang merupakan Emiten Anak BUMN Pertamina mencapai Rp2,2 triliun di semester I-2024 naik 25,9 persen yoy. Total beban usaha dan beban usaha lainnya juga naik 18,2 persen yoy menjadi Rp597 miliar di saat yang sama.
Dengan demikian, laba operasi TUGU mencapai Rp517 miliar pada Semester I-2024. Laba operasi TUGU tumbuh 68 persen yoy dibanding Semester I-2023 yang mencapai Rp308miliar. Marjin laba operasi TUGU pun naik menjadi 24 persen pada semester I-2024 dari 18 persen di semester I-2023.
Meski laba operasi TUGU melonjak signifikan, tetapi laba bersih yang dapat diatribusikan untuk entitas induk turun 58 persen yoy menjadi Rp 439 miliar.