IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan di awal pekan, Senin (23/9/2024). Pergerakan indeks diprediksi terpengaruh saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang tertekan akibat gagal masuk indeks FTSE.
Pengamat pasar modal, William Hartanto menilai, IHSG pada dasarnya masih dalam tren bullish, namun tertekan akibat saham BREN dan sejumlah saham milik Prajogo Pangestu yang berjatuhan. Tekanan pada saham-saham ini dikhawatirkan mematahkan tren positif indeks.
"Akankah ini menjadi sinyal akhir penguatan dari IHSG? Jika kita bicara dari grafik pergerakan IHSG sendiri, memang bisa dikatakan seperti itu, namun ini dikarenakan efek bobot dari BREN yang terlalu besar saja," katanya dalam riset, Senin.
William melihat ada kemungkinan pelaku pasar panik dengan penurunan saham BREN yang pada akhir pekan lalu menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). Anjloknya saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) itu dikhawatirkan berdampak pada pelemahan IHSG.
"Namun kabar baiknya, karena ini hanya tekanan dari BREN dan saham-saham Prajogo Pangestu saja, maka saham-saham lain malah memiliki peluang menguat, karena pelaku pasar akan mulai mencari saham lain yang berpotensi menguat dan memiliki kelayakan untuk dibeli dengan tingkat risiko yang lebih minim," ujarnya.