IDXChannel - Indeks dolar AS naik terhadap Yen, Jepang, tapi melemah terhadap poundsterling di perdagangan Kamis waktu setempat. Sementara euro stabil pada level USD1,219.
Pergerakan yang berbeda dalam mata uang terjadi karena perubahan pandangan terhadap pmulihan ekonomi pada masing-masing negara. Hal ini mengembangkan pandangan tentang kapan dan seberapa banyak Bank Sentral di setiap negara menarik kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi.
Pada perdagangan sore di New York, dolar menguat 0,7% pada yen, dan kehilangan 0,5% terhadap dolar Kanada. Sterling naik 0,5% terhadap dolar ke level USD1,419 dan euro sedikit berubah pada USD1,219. Demikian dilansir dari Reuters, Jumat (28/5/2021).
Secara keseluruhan indeks dolar pun turun 0,1% untuk hari itu. Pergerakan itu terjadi ketika data ekonomi AS terkait tenaga kerja menunjukkan penurunan lebih besar pada klaim pengangguran.
Hal ini mendukung dolar dan imbal hasil Treasury AS yang sebelumnya hawatir tentang datangnya pasokan utang pemerintah setelah Presiden AS, Joe Biden, dikabarkan mengumumkan anggaran USD6 triliun untuk tahun 2022.
Sementara itu, Yen telah kehilangan 1% sejak Pemerintah Jepang memangkas prospek ekonominya untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
Sedangkan Pound Inggris tiba-tiba naik ketika Bank of England kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunga tahun depan tetapi peningkatan itu bisa terjadi sebelumnya. (TYO)