Wang mengatakan, segmen perdagangan karbon diprediksi menyumbang sekitar 5 persen terhadap pendapatan WOOD untuk tahap awal. Meski minim, dia yakin peluang untuk tumbuh sangat besar, bahkan diprediksi tumbuh 30 persen per tahun jika harga dan volume karbon di pasar global naik signifikan.
"Tapi karena pasar karbon masih cukup fluktuatif, perseroan belum bisa melakukan proyeksi pasti untuk saat ini," kata Wang.
Sebagai informasi, Integra berpeluang besar mempunyai kredit karbon surplus. Hal ini lantaran perusahaan memiliki anak usaha di bidang perkayuan, yakni PT Belayan River Timber dan PT Narkata Rimba. Selain itu, perseroan juga berinvestasi di perusahaan Denmar, Carbon Resources Alliance ApS untuk memperkuat segmen kredit karbon.
(Rahmat Fiansyah)