Dengan penerapan pola bisnis baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui keberagaman strategi dan penetrasi multi-brand, sekaligus mendorong pertumbuhan pendapatan secara berkelanjutan.
"Model bisnis ini memperkuat posisi kami bersama entitas anak SIG lainnya di industri semen dengan pendekatan pasar yang lebih dekat (micro market strategy), efisiensi distribusi, serta kemampuan merespons dinamika pasar regional secara cepat dan tepat," ujar Hari.
Hari juga menyatakan bahwa penerapan pola bisnis baru ini merupakan langkah strategis dalam memperluas potensi pasar sekaligus memperkuat sinergi antar entitas di dalam grup SIG.
Bagi SMBR, penerapan pola bisnis baru ini menjadi momentum penting dalam memperkuat daya saing melalui kolaborasi yang lebih erat dengan entitas anak SIG lainnya.
"Dengan konsep Koordinator Area Penjualan, kami dapat menjangkau pasar dengan lebih efektif, memperluas sebaran produk, serta menciptakan efisiensi distribusi di berbagai wilayah," ujar Hari.