Langkah ini juga sejalan dengan strategi perseroan dalam memaksimalkan potensi investasi jangka panjang di sektor properti.
"Perseroan melihat bahwa industri properti, khususnya kawasan pengembangan PIK2, memiliki prospek cerah yang dapat menciptakan sinergi bisnis optimal. Dengan kepemilikan yang lebih besar, BKS dan entitas anaknya akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih manfaat dan keuntungan masa depan," tutur manajemen CBDK.
Hingga Selasa (3/6/2025), saham CBDK menguat 2,81 persen ke harga Rp6.400 setelah sebelumnya terkoreksi 1,19 persen. Dalam sepekan, saham anak usaha PANI tersebut menguat tipis 0,79 persen dan minus 12,93 persen dalam satu bulan.
(DESI ANGRIANI)