Dewi menuturkan sinergi kedua entitas dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Baginya, pendekatan melalui Genomic Centre dapat menjawab kebutuhan pasien dan dokter dalam menangani penyakit ataupun memelihara kesehatan pasien.
"Harapannya ke depannya kerjasama ini akan meningkatkan pelayanan kesehatan di dalam negeri yang bertaraf Internasional di era pengobatan yang presisi ini," kata dia.
Sementara itu, salah satu pendiri Brawijaya Healthcare Group Chamim mengatakan, kolaborasi dengan Prodia merupakan pencapaian besar yang sudah menjadi cita-cita besar para founder.
"Mulai tanggal 1 Februari 2024, layanan Genomic Center yang berada di Brawijaya Hospital Saharjo ini dapat diakses oleh masyarakat luas dan memberikan layanan konsultasi sebelum dan sesudah pemeriksaan genomik," katanya.
Untuk diketahui, Prodia merupakan emiten kesehatan pertama yang melakukan pemeriksaan berbasis genetik dengan meluncurkan Prodia Genomics sejak tahun 2018. Hal ini untuk melengkapi layanan diagnostik kesehatan perseroan, mulai dari pemeriksaan untuk mendeteksi risiko penyakit, gaya hidup, hingga pengobatan bagi pasien.
(NIY)