Hadi menjelaskan, kerja sama strategis SMIL dengan HELI membuka peluang baru bagi perseroan untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan volume distribusi. Selain itu, bertambahnya pesanan dari perusahaan besar turut mendorong SMIL untuk memperbesar kapasitas penyimpanan dan operasional.
Langkah ekspansi ini, lanjut Hadi, diyakini akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan SMIL di 2025, sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek bisnis perusahaan.
"Dengan proyeksi peningkatan volume layanan dan efisiensi operasional, SMIL optimistis untuk mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggi," ujar Hadi.
Untuk tahun ini, SMIL telah menargetkan pertumbuhan kinerja hingga 20 persen. Target ini ditetapkan berdasarkan kebutuhan terhadap forklift terus meningkat karena perkembangan bisnis industri dan logistik, industri manufaktur, pergudangan, dan e-commerce yang semakin besar.
Hingga pukul 11.10 WIB, saham SMIL menguat 7,30 persen di Rp294. Dalam sepekan, saham tersebut naik 4,26 persen dan melonjak 131,50 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)