Dia mengatakan, penonton di layanan streaming saat ini punya potensi yang cukup besar. Hal ini disebabkan sudah banyaknya masyarakat yang memiliki ponsel dengan memanfaatkan layanan streaming ketimbang layanan Pay TV atau TV FTA (Free To Air).
"Makanya karena melihat keadaan seperti itu, OTT kita segmennya kita tambahkan. Tadinya didominasi male (laki-laki), yang sebelumnya terkenal di sport (olahraga), tapi kita tambah juga di female (perempuan), dan terus ke program anak-anak," katanya.
"Jadi tahun 2025 ini banyak sekali perubahan-perubahan yang kita lakukan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Kalau tidak, tidak mungkin bisa bersaing dengan kompetisi yang semakin luar biasa dengan kondisi ekonomi yang relatif bisa dikatakan menurun," kata HT.
(Rahmat Fiansyah)