Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Intra GolfLink Resorts Dwi Febri Astuti berharap prospek bisnis perseroan ke depan akan positif, seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di Tanah Air dan Indonesia mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara.
“Potensi bisnis golf di Indonesia sangat besar, terutama dengan adanya dukungan dari sektor pariwisata. Kami melihat minat yang terus meningkat baik dari pemain lokal maupun turis internasional yang tertarik untuk menikmati pengalaman bermain golf di tengah keindahan alam Indonesia,” katanya.
Sebagai informasi, peningkatan jumlah pegolf berdampak positif bagi kinerja IGR, khususnya pasca pandemi Covid-19. Pada 2022, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi bersih Rp32,04 juta menjadi laba bersih Rp25,53 miliar.
Sepanjang 2023, laba bersih perseroan kembali melonjak hingga 136 persen year on year (yoy). Keuntungan tersebut diperoleh dari hasil penjualan bersih yang juga naik signifikan, yakni sebesar 59 persen di 2022 dan 53 persen di 2023 (yoy).
IGR akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni-25 Juni 2024. Sementara, penawaran umum diperkirakan akan dilakukan pada 2-4 Juli 2024.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter) yakni PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
(YNA)