sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PGEO Kaji Peluang Bangun Green Data Center Berbasis Panas Bumi Pertama di Indonesia

Market news editor Febrina Ratna Iskana
12/12/2025 22:00 WIB
PGE (PGEO) berkomitmen memperluas pemanfaatan energi bersih dengan mengembangkan green data center berbasis energi panas bumi pertama di Indonesia.
PGEO Kaji Peluang Bangun Green Data Center Berbasis Panas Bumi Pertama di Indonesia. (Foto: Dok. PGE)
PGEO Kaji Peluang Bangun Green Data Center Berbasis Panas Bumi Pertama di Indonesia. (Foto: Dok. PGE)

Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO), Hendra Suryakusuma, menegaskan bahwa data center memegang peranan vital sebagai infrastruktur digital utama dalam mendukung transformasi digital nasional.

“Transformasi digital Indonesia memerlukan fondasi infrastruktur yang tidak hanya andal dan mampu berkembang, tetapi juga selaras dengan komitmen nasional terhadap transisi energi yang lebih berkelanjutan. Pemanfaatan energi panas bumi untuk data center adalah langkah strategis yang menjawab dua tantangan utama sekaligus, yaitu ketersediaan energi jangka panjang dan penurunan emisi karbon secara sistemik,” ujar Hendra.

Menurut dia, inisiatif ini menjadi preseden baik yang penting bagi arah kebijakan pertumbuhan ekonomi ke depan, di mana keberlanjutan bukan lagi opsi, tetapi sebuah keniscayaan. “IDPRO percaya bahwa kemitraan lintas sektor seperti ini akan mempercepat terbentuknya ekosistem digital yang berdaya saing global,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, Administrasi Umum  Fakultas Teknik Universitas Indonesia Dr. Ing. Ir. Dalhar Susanto mengatakan Fakultas Teknik Universitas Indonesia melihat inisiatif ini sebagai momentum penting untuk memperkuat riset terapan dan hilirisasi teknologi di bidang energi dan infrastruktur digital.

Menurutnya, integrasi pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi listrik hijau bagi pengembangan data center membuka peluang besar bagi lahirnya solusi inovatif yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga relevan bagi kebutuhan industri masa depan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement