Dia bahkan berharap porsinya bisa mencapai 15 persen, sebagai bentuk komitmen PGN mendukung pasar yang selama ini dipenuhi pasokan gas pipa. Selain itu, PGN juga berupaya agar LNG memiliki harga yang kompetitif.
Untuk transmisi gas bumi, PGN menyalurkan hingga 1.543 MMSCFD sepanjang 2024. Transmisi gas ini didukung olehtahun 2024. Transmisi gas didukung oleh naiknya produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Pipa Senipah-Balikpapan yang beroperasi. Lalu, Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung juga menyumbang 72 BBTUD.
“Jika melihat historical (sejarah) dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN,” kata Fadjar.
Segmen LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan dilanjutkan pada tahun ini. Fadjar mengatakan, PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional. PGN sedang melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontraktual dalam rangka melanjutkan LNG Trading pada 2026.
“Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025,” kata Fadjar.