Selain dari pilar Etikal, kontribusi pendapatan dari lini ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 45,2 persen dengan negara tujuan Kamboja dan Filipina.
Menurut Hadi, pasar ekspor masih terbuka cukup lebar bagi produk seperti multivitamin, antibiotik, analgesik, produk untuk menyamankan perjalanan, anti histamin hingga anti tuberkulosis. Ini belum termasuk produk-produk obat dari kelas terapi lainnya serta alat kesehatan yang Phapros produksi, bekerjasama dengan lembaga riset dan universitas dalam negeri.
“Kami optimistis bisa meningkatkan growth net sales di akhir 2023 karena masih banyak negara-negara lain yang akan menjadi target Phapros, dan kami terus optimis target tahun 2023 akan tercapai,” pungkasnya.
Untuk terus meningkatkan performa hingga akhir tahun, Perseroan telah menyiapkan beberapa strategi yang meliputi commercial excellence, operational excellence, organizational excellence, serta digitalisasi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia. “Dengan menerapkan strategi tersebut, kami harap pertumbuhan Phapros tetap terjaga,” ujar Hadi.
(FRI)