PPRE mengalami penurunan laba 20,38% yoy pada 2023. Jumlah ini berbanding jauh dari pencapaian tahun 2022 yang mencapai Rp100,75 miliar.
Kondisi ini berlangsung seiring pendapatan usaha yang lebih rendah 6,33% yoy mencapai Rp3,4 triliun, dari tahun 2022 sebesar Rp3,63 triliun. Sepanjang 2024, PPRE tengah mengincar pertumbuhan kontrak baru sebesar 15-20 persen.
“Perseroan juga menargetkan adanya pertumbuhan kontrak baru pada lini bisnis pertambangan pada tahun-tahun berikutnya sejalan dengan potensi yang masih sangat besar di Kawasan tambang Weda, Halmahera Tengah,” terang manajemen pada pertengahan Maret lalu.
(SLF)