IDXChannel – PT PP Presisi Tbk (PP Presisi, Perseroan) raih kontrak baru awal tahun 2022 sebesar Rp333,5 miliar atau meningkat sebesar 54% YoY dari Rp153,5 miliar periode yang sama tahun lalu.
Penambahan kontrak baru tersebut didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay dan structure work pada beberapa proyek gedung.
“Merupakan awal tahun yang menggembirakan bagi PP Presisi dengan perolehan kontrak baru tersebut berupa
penambahan kontrak baru secara berkesinambungan dari proyek jasa pertambangan nikel yang telah kami kerjakan, serta kontrak baru dari pekerjaan structure work," ujar Rully Noviandar Direktur Utama PP Presisi, Kamis (3/2/2022).
Target perolehan kontrak baru PP Presisi di tahun 2022 tumbuh sekitar 10% dari pencapaian ditahun sebelumnya. Strategi dan kebijakan yang dilakukan Perseroan dengan berfokus pada jasa pertambangan maupun infrastructure specialist secara terintegrasi, dari proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun Non PP Group khususnya pada sektor jasa pertambangan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pada tahun 2022 dan meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.
Dengan penambahan kontrak baru pada jasa petambangan nikel secara berkesinambungan, kami optimis akan
memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021, dimana terjadi shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services dengan mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53% sedangkan civil work menjadi sebesar 41%.
Kebijakan dan komitmen Pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam, membuka potensi pengembangan
pertambangan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan infrastruktur pertambangan & smelter mendorong PP Presisi dengan kapasitas & kapabilitas yang dimiliki, PP Presisi optimis dapat menggarap potensial pasar jasa pertambangan yang besar tersebut dengan memberikan jasa pertambangan yang terintegrasi, antara jasa pertambangan dengan jasa pembangunan infrastruktur pertambangan sehingga akan memberikan value added bagi pemilik IUP.
"Dengan competitiveness tersebut, Perseroan mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja Perseroan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow," beber dia.
(SANDY)