Hal ini juga diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai Rp44,48 miliar pada 2026.
“Sehingga, proyeksi nilai IRR (tingkat pengembalian modal) sebesar 7,5 persen lebih besar dan NPV (nilai bersih) positif sebesar Rp3,2 miliar,” kata dia.
Sebelumnya, PRDA memborong 5.850 lembar saham Proline dari PT Prodia Utama, selaku entitas pengendali perusahaan. Nilai transaksi ini mencapai Rp72 miliar, yang rampung pada 27 Juni 2024.
Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty menuturkan, aksi korporasi ini diambil untuk memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok, mengingat Proline merupakan produsen alat kesehatan In Vitro Diagnostic (IVD).