Selain memperbanyak jumlah tes, Prodia juga berencana mengoptimalkan utilisasi layanan klinik, memperbanyak Point of Collection (POCs), memperbanyak kerja sama dengan rumah sakit, serta mengoptimalkan jejaring layanan pelanggan, baik B2C maupun B2B.
"Untuk menguatkan posisi sebagai market leader di industri laboratorium diagnostik di Indonesia, perseroan berupaya meningkatkan jangkauan layanan sebagai pusat rujukan di Asia Tenggara," kata Dewi.
Hingga 2024, Prodia memiliki 354 outlet yang tersebar di 80 kota di 34 provinsi di Indonesia. Selain ekspansi jaringan, Prodia juga mengalokasikan belanja modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis, termasuk renovasi bangunan, relokasi, serta pengembangan IT.
(Rahmat Fiansyah)