Bisnis nikel pulih di paruh kedua 2025
Selain emas, bisnis nikel ANTM juga menunjukkan sinyal pemulihan pada semester II-2025. Samuel Sekuritas memperkirakan volume penjualan feronikel (FeNi) akan meningkat menjadi 11 ribu TNi pada semester II-2025, naik signifikan dari 6 ribu TNi pada semester I.
Katalis positif datang dari revisi regulasi yang kembali mengizinkan penjualan feronikel dengan harga acuan pasar global (LME-linked), setelah sebelumnya harga domestik HPM sempat menjadi penghambat penjualan.
Untuk bijih nikel, operasi tambang di Pulau Gag akan kembali berjalan pada Oktober 2025 setelah sempat ditangguhkan sementara akibat isu lingkungan. Pemulihan operasi ini akan memungkinkan ANTM mencapai target volume penjualan bijih nikel 2025 sebesar 15 juta ton, atau tumbuh 82,1 persen secara tahunan.
Target saham ANTM naik ke Rp4.600, rekomendasi BUY
Meski menghadapi gangguan pasokan emas, Samuel Sekuritas menaikkan proyeksi laba ANTM seiring revisi kenaikan harga emas 2025 sebesar 21 persen.
Berdasarkan analisis sensitivitas, setiap kenaikan harga emas sebesar 3 persen akan mengerek laba bersih ANTM hingga 10,6 persen. Prospek jangka panjang emiten juga diperkuat oleh proyek-proyek strategis nikel di Halmahera Timur, yakni fasilitas RKEF berkapasitas 88 ktpa yang ditargetkan beroperasi pada 2027 dan proyek HPAL berkapasitas 55 ktpa yang direncanakan mulai berproduksi pada 2028.