Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan fasilitas pengolahan bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang pembangunannya akan dimulai pada 2023 dan ditargetkan rampung pada 2024.
“Dalam rangka go public ini kami akan melakukan penyesuaian konstruksi dari pengembangan bisnis yang dilakukan,” imbuhnya.
Saat ini Trimegah Bangun Persada mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan.
Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi. (NIA)