Grup Astra Ambil Alih Saham ARKO
Kabar terbaru, PT United Tractors Tbk (UNTR) milik Grup Astra melalui anak usahanya yaitu PT Energia Prima Nusantara (EPN) –yang bergerak di sektor EBT– membeli saham ARKO melalui ACEI Singapore Holding Private Ltd.
Adapun UNTR melakukan diversifikasi bisnis melalui pembelian 21,61 persen saham ACEI pada ARKO yang setara dengan Rp176,5 miliar. Sementara transaksi tersebut dilakukan setelah EPN dan ACEI meneken perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) pada 4 Agustus 2022 yang lalu.
Investasi UNTR pada ARKO sejalan dengan strategi pengembangan usaha perseroan yang berfokus pada bisnis EBT sebagai salah satu strategi transisi di bidang energi untuk menuju bisnis yang berkelanjutan.
"Perseroan berharap investasi ini akan mempercepat pengembangan bisnis EBT dalam portofolio Perseroan," ungkap manajemen UNTR.
Saat ini, EPN tengah membangun PLTM Besai Kemu di Lampung dengan kapasitas sebesar 7 MW yang diperkirakan akan beroperasi pada 2023. Selain itu, EPN juga menargetkan beberapa proyek PLTM di Sumatra dengan total kapasitas lebih dari 20 MW.
Di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), EPN telah memasang Rooftop Solar PV sebesar 6,9 MWp. Diharapkan sepanjang 2022 akan ada penambahan instalasi baru Rooftop Solar PV sebesar 15 MWp dan akan meningkat di tahun-tahun berikutnya.
"Perseroan senantiasa mengedepankan diversifikasi bisnis sebagai bagian dari penerapan praktik keberlanjutan dan implementasi ESG untuk mendukung pemerintah dalam target penurunan emisi karbon," ucap Manajemen UNTR.
Prospek ke Depan
Prospek usaha pembangkit listrik diramal cerah beberapa tahun mendatang. Sebagaimana dilansir dari prospektus ARKO, di tahun 2050 mendatang kebutuhan listrik diperkirakan meningkat hingga 6 kali menjadi 1.205 TWh untuk skenario dasar dan 1.491 TWh untuk skenario tinggi.
Guna mendukung pemenuhan kebutuhan listrik tersebut, pemerintah berupaya memanfaatkan pembangkit listrik berdasarkan bauran energi fosil dan EBT. Adapun bauran EBT yang dimanfaatkan PLN saat ini meliputi energi angin, tenaga surya, bioenergy, panas bumi, dan tenaga air.
Sedangkan kapasitas energi yang digunakan setiap tahunnya dalam 5 tahun terakhir meningkat dengan komponen utamanya berasal dari tenaga air yang berkontribusi sebesar 60 persen.
Dari segi pemanfaatan pembangkit listrik EBT, seluruh pemanfaatan potensi komponen energi memang masih berada di bawah 10 persen.
Kendati demikian, pemanfaatan energi terbarukan yang mendekati 10 persen salah satunya yakni Hydro atau tenaga air yang penggunaannya mencapai 6.078,4MW (8.1%).
“Perseroan yakin dan menilai prospek usaha pembangkit listrik tenaga air akan menjadi prioritas pembangkit tenaga listrik yang menjadi sumber utama energi dan menggantikan dominasi sumber energi dari fosil dan lebih ramah lingkungan,” tulis manajemen ARKO dalam prospektus.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.