sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek Saham E-Commerce Masih Bagus, Tren S-Commerce Rawan Jadi Sandungan

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
19/09/2023 11:53 WIB
bisnis e-commerce masih relatif baru berkembang di Indonesia. Termasuk juga kiprah sahamnya di pasar modal nasional.
Prospek Saham E-Commerce Masih Bagus, Tren S-Commerce Rawan Jadi Sandungan (foto: MNC Media)
Prospek Saham E-Commerce Masih Bagus, Tren S-Commerce Rawan Jadi Sandungan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Memasuki paruh kedua tahun ini, prospek sejumlah saham e-commerce dinilai masih cukup kinclong hingga akhir 2023 nanti.

Hal ini tak lepas dari volume transaksi dari bisnis online yang terus meningkat secara eksponensial pasca pandemi, di mana masyarakat makin familiar dengan aktivitas jual-beli secara digital.

Meski, mulai hadirnya praktik penjualan melalui media sosial, atau biasa disebut social commerce (s-commerce) dinilai juga berpotensi menjadi sandungan terhadp bagi deretan saham e-commerce hingga akhir tahun.

"Industri (e-commerce) ini akan menghadapi situasi yang challenging. Tidak akan mudah sampai akhir tahun ini untuk naik secara signifikan," ujar Chief Executive Officer PT Erdikha Elit Sekuritas, Lisa Gillian, Senin (18/9/2023).

Menurut Lisa, bisnis e-commerce masih relatif baru berkembang di Indonesia. Termasuk juga kiprah sahamnya di pasar modal nasional.

Dicontohkannya, Bukalapak yang baru launching pada 2021, GOTO pada Maret 2022 dan Blibli (BELI) pada Oktober 2022.

"Performance beberapa saham ini semenjak launching cenderung anjlok cukup signifikan, kecuali saham BELI," tutur Lisa.

Terkait prospek di sisa periode 2023 ini, Lisa menilai masing-masing saham e-commerce ini memiliki kondisi dan sentimen yang berbeda satu sama lain.

Misalnya saja prospek GOTO yang meski secara keuangan masih terus merugi dalam nominal yang sangat besar, namun Lisa melihat tren angka kerugian tersebut mengecil.

Hal tersebut tentu menjadi sentimen positif, bahwa manajemen bisa dianggap berhasil dalam upayanya untuk keluar dari kubangan kerugian.

Hal sama juga terjadi pada saham Bukalapak (BUKA), di mana tingkat kerugiannya mengecil signifikan berkat hasil investasi di banyak obligasi maupun deposito di portofolio yang dimiliki.

"Jadi bagi yang ingin investasi di beberapa saham ini, sebaiknya jaga money management, karena masih banyak industri (lain) yang menarik. Tapi dari segi harga, posisi GOTO dan BUKA saat ini memang termasuk murah," ungkap Lisa.

Sedangkan sentimen yang perlu dicermati untuk deretan saham e-commerce, Lisa menjelaskan, antara lain sentimen dari global, segi siklikal dan juga perayaan setiap tanggal kembar (9.9, 10.10, 11.11 dan 12.12) yang biasa dijadikan momentum bagi perusahaan e-commerce guan mendongkrak penjualan.

"Sedangkan untuk harga, sejak IPO harga (saham) BUKA sudah sangat amat tinggi, dan cukup konsisten bertahan di range level 220. Bisa direkomendasikan jika tembus di angka 234, dan masih di atas angka 225 dengan tetap meperhatikan money management," tegas Lisa. (TSA)

Penulis: Reysha Hidayat

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement