"Namun, jika Pilpres berjalan dua putaran maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni 2024. Oleh karena itu, pemilu tahun 2024, ekonomi Indonesia belum tentu lebih baik dari tahun 2023 karena adanya Pilpres," ujar Ibrahim.
Kemudian, tahun politik 2024 harus dicermati dengan baik. Apalagi sejumlah negara di dunia juga akan menyelenggarakan pemilu, termasuk India, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika serikat. Pemilu India bakal berpengaruh terhadap dinamika politik di Asia, mengingat populasi negara tersebut yang sangat besar.
Selain itu jika ada pergantian kepemimpinan dari Partai Demokrat ke Partai Republik di Amerika Serikat (AS), kebijakan politik dunia juga bisa berubah.
Dari sisi sentimen global, reli dolar AS yang didukung oleh kinerja ekonomi AS yang luar biasa, dengan tingkat pertumbuhan tahunan kuartal-ke-kuartal yang mengesankan sebesar 4,9% di kuartal III.
Memasuki 2024, ekonomi global yang melambat, berkurangnya tekanan inflasi, dan melemahnya pasar tenaga kerja akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga bank sentral global, di mana Federal Reserve (Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga.