Adapun penjualan domestik tercatat sebesar 56 persen, sedangkan sisanya 44 persen merupakan ekspor. Pada periode tersebut, lima negara tujuan ekspor terbesar ditempati oleh Bangladesh, India, Filipina, Vietnam, dan Korea Selatan.
"Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi capex yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis," tutur Arsal.
Lebih lanjut, beban pokok pendapatan terealisasi sebesar Rp27,8 Triliun, atau naik sebesar 11 persen secara yoy. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan volume operasional, baik produksi batu bara yang naik 9 persen maupun angkutan yang juga naik 8 persen.
Total aset pada akhir September 2025 tercatat sebesar Rp42,8 triliun atau naik 3 persen dibandingkan akhir 2024 yang tercatat sebesar Rp41,8 triliun.
Total liabilitas dan ekuitas tercatat sebesar Rp42,8 triliun atau naik 3 persen dari posisi di akhir Desember 2024 yang tercatat sebesar Rp41,8 triliun.