sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PTBA Targetkan Produksi Batubara Capai 29,5 Juta Ton Tahun Ini

Market news editor Oktiani Endarwati
12/03/2021 17:42 WIB
Menutup akhir tahun 2020 dengan laba Rp2,4 triliun, kini Bukit Asam menargetkan kenaikan volume produksi dari 24,8 juta ton di 2020 menjadi 29,5 juta ton.
PTBA Targetkan Produksi Batubara Capai 29,5 Juta Ton Tahun Ini. (Foto: MNC Media)
PTBA Targetkan Produksi Batubara Capai 29,5 Juta Ton Tahun Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menutup akhir tahun 2020 dengan laba sebanyak Rp2,4 triliun, kini PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan kenaikan volume produksi dari 24,8 juta ton di 2020 menjadi 29,5 juta ton di 2021. Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan dari 26,1 juta ton di 2020 menjadi 30,7 ton di 2021.

"Kami berharap dengan melihat perkembangan pandemi dan juga vaksin, ekonomi pun akan mulai pulih sehingga berdampak terhadap batu bara baik ekspor maupun domestik," ujar Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (12/3/2021).

Dia melanjutkan, strategi penjualan akan tetap mengutamakan penjualan batubara ke domestik untuk memenuhi kebutuhan PLN. "Sementara untuk batu bara kalori tinggi akan difokuskan untuk ekspor dengan tujuan negara Jepang, China, dan Taiwan," ungkapnya.

Sepanjang tahun 2020, PTBA mampu memproduksi 24,8 juta ton batubara atau 99% dari target yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton. Kinerja angkutan batubara juga menunjukkan performa yang terjaga dengan kapasitas angkutan batu bara tercatat mencapai 23,8 juta ton naik 3% dari target tahun ini. Serta kinerja penjualan batu bara yang terealisasi sebesar 26,1 juta ton atau naik 5% dari target 2020.

"Masih terjaganya kinerja operasional perusahaan sepanjang 2020 tak lain merupakan hasil dari penerapan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini," jelas Arviyan.

Direktur Niaga PTBA, Adib Ubaidillah, mengatakan, target penjualan di tahun 2021 cukup tinggi dengan mempertimbangkan permintaan dan juga harga batu bara.

"Di tahun 2021 kita melihat bahwa bisnis, industri di Indonesia maupun di luar sudah mulai bangkit kembali sehingga penggunaan dalam negeri juga semakin meningkat," ujarnya.

Menurut dia, permintaan untuk domestik pada triwulan I tahun 2021 cukup tinggi, demikian pula dengan ekspor. "Di samping permintaan yang cukup tinggi, saya kira kita harus memanfaatkan momentum kenaikan harga jual yang cukup baik dibandingkan tahun lalu. Upaya untuk mencapai targetnya terus kami lakukan. Mudah-mudahan target ini dapat kita capai," tandasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement