HP Sekuritas menilai proyek ini akan memperkuat diversifikasi pendapatan PTRO. Kontribusi nikel diperkirakan melonjak dari 2 persen pada 2024 menjadi 16 persen pada 2025. Batu bara termal dan non-termal diproyeksikan masing-masing menyumbang 35 persen dan 12 persen, serta minyak dan gas naik dari 10 persen menjadi 16 persen seiring akuisisi Hafar Group.
“Sementara itu, kontribusi dari emas dan tembaga yang mencapai 38 persen pada 2024 diperkirakan akan menurun ke kisaran 20 persen pada 2025, seiring portofolio pendapatan PTRO yang semakin seimbang,” kata HP Sekuritas.
HP Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham PTRO dengan target harga Rp10.000 per unit. Hingga penutupan sesi I perdagangan Rabu (12/11/2025), harga PTRO dibanderol di Rp8.850 per unit. Artinya, ada potensi kenaikan (upside) sekitar 13 persen dari harga saat ini.
Valuasi ini menggunakan metode discounted cash flow (DCF) dengan weighted average cost of capital (WACC) 9,3 persen dan pertumbuhan terminal 3,5 persen.
Laporan tersebut menegaskan pandangan positif terhadap PTRO yang dinilai mampu menjaga momentum pertumbuhan melalui ekspansi regional, peningkatan margin dari segmen rekayasa dan konstruksi (EPCI), serta diversifikasi mineral yang agresif. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.