sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Punya Banyak Cadangan Emas dan Tembaga, Saham AMMN Layak Koleksi?

Market news editor Fiki Ariyanti
14/09/2024 13:31 WIB
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memiliki cadangan komoditas emas dan tembaga yang signifikan. Bagaimana dengan prospek kinerja dan sahamnya?
Punya Banyak Cadangan Emas dan Tembaga, Saham AMMN Layak Koleksi? (foto mnc media)
Punya Banyak Cadangan Emas dan Tembaga, Saham AMMN Layak Koleksi? (foto mnc media)

IDXChannel - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), induk usaha PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang mengelola tambang Batu Hijau memiliki cadangan komoditas emas dan tembaga yang signifikan. 

Analis Panin Sekuritas, Rizal Rafly mengatakan, AMMN memiliki cadangan sekitar 759 juta ton bijih mengandung 6,21 miliar lbs tembaga dan 7,5 juta oz emas pada akhir 2023. 

Per Juni 2024, AMMN memproses 20 juta ton bijih, menghasilkan 236 juta lbs tembaga (target 2024: 456 juta lbs) 494.895 oz emas (target 2024: 1 juta oz), dan 444.143 dmt konsentrat (target 2024: 833 ribu dmt). 

"Tambang Batu Hijau saat ini berada di Fase 7 dan AMMN juga memegang cadangan di tambang Elang dengan estimasi 1,44 miliar ton bijih, yang mengandung 10,51 miliar lbs tembaga dan 15,13 juta oz emas, dengan produksi diperkirakan di 2030," kata Rizal dalam risetnya, Jakarta, Sabtu (14/9).

Untuk mendukung transisi ke Fase 8 dan pengembangan tambang Elang, lanjut Rizal, AMMN memperluas kapasitas pabrik pengolahan bijih menjadi 85 juta ton per tahun (sebelumnya: 40 juta ton) dengan investasi sekira USD1,35 miliar dan target selesai di kuartal II-2025. 

Perlu diketahui, perseroan memiliki cash cost (C1) terendah dibandingkan peers di tambang Batu Hijau sebesar USD2,24 per pon (Grasberg: USD0,05 per pon; Oyu Tolgoi: USD1,52 per pon; Olympic Dam: USD1,76 per pon).

Rizal menuturkan, AMMN mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar USD947 juta (naik 57,4 persen QoQ) menjadi USD1,55 miliar di semester I-2024 (melesat 166,8 persen YoY) yang didorong oleh penjualan 495 ribu ons emas (melambung 189 persen YoY) dan 236 juta pon tembaga (melonjak 126 persen YoY).

Pada paruh pertama ini, laba bersih AMMN mencapai USD479 juta (melejit 291% YoY). Dari sisi operasional, perseroan mencatatkan peningkatan produksi emas ke level 495 ribu ons (naik 189 persen YoY) dan produksi tembaga ke level 236 pon (terdongkrak 76% YoY). 

Perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih USD346 juta di kuartal II-2024 (naik 168,3 persen YoY) membawa laba bersih menjadi USD475 juta di Juni 2024 (melonjak 300 persen YoY).

Menurut Rizal, pada akhir Mei 2024, proyek smelter tembaga telah mencapai tahap penyelesaian mekanis, sesuai target pemerintah. 

Dengan pencapaian ini, AMNT yang merupakan anak usaha dari perseroan mendapatkan perpanjangan izin ekspor pada 25 Juli 2024, yang berlaku hingga 31 Desesember 24, memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan kegiatan ekspor tembaganya sebanyak 587.330 wmt.

Rizal memproyeksikan, permintaan tembaga global dalam jangka panjang meningkat karena memainkan peran penting dalam transisi energi. Sementara itu, kemampuan produksi diperkirakan akan menurun akibat deplesi.

"Kami memperkirakan harga tembaga akan berada di level USD5 per lbs pada 2025 (saat ini: USD4,1 per lbs)," ujarnya. 

Sementara untuk harga emas, kata dia, pergerakan harga emas akan stabil di level tinggi, didukung ruang penurunan suku bunga 25-50 bps pada pertemuan September ini. Hal ini didukung pernyataan yang dovish oleh pejabat The Fed terkait peningkatan risiko pasar tenaga kerja dan keyakinan inflasi akan kembali ke target. 

"Selain itu, daya tarik emas sebagai aset safe haven juga didorong meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Kami memperkirakan rata-rata harga emas di USD2.700 per ons di 2025 (saat ini: USD2.503,4 per ons)," tuturnya.

Rizal menilai, performa AMMN ke depannya akan yang didorong oleh cadangan mineral yang kuat, cash cost yang rendah, dan prospek positif harga emas.

"Namun patut dicermati ketidakpastian prospek tembaga, dan valuasi perseroan relatif mahal. Saat ini, AMMN diperdagangkan pada EV/EBITDA 33,0x (peers: 20,8x)," kata Rizal. 

Dalam penutupan perdagangan Jumat (13/9), saham AMMN berakhir melemah 1,20 persen atau 120 poin ke Rp10.325. Dari data RTI Business, saham emiten tambang emas dan tembaga itu merosot 5,28 persen sepekan ini, namun masih menguat 57,63 persen secara year to date (ytd).

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement