Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu mengungkapkan, perseroan masih memiliki alokasi anggaran untuk melakukan buyback saham.
“Kami memperoleh budget kurang lebih sekitar Rp3 triliun, dan saat ini kami masih memiliki budget yang dapat kami pakai sesegera mungkin jika melihat situasi pergerakan BBRI. Saat ini memang kami melihat saham BBRI undervalue, kami mempertimbangkan untuk melakukan hal (buyback) tersebut,” ujar Viviana, Minggu (3/11/2025).
Dari sisi kinerja keuangan, hingga akhir kuartal-III 2025 BRI mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan. Hal tersebut ditunjukkan dari kemampuan perseroan yang membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp41,2 triliun dengan indikator kinerja kunci yang sehat dan tumbuh positif.
Tercatat, total aset BRI tumbuh 8,2 persen menjadi Rp2.123,4 triliun. Selanjutnya, dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga menunjukkan peningkatan yang solid, di mana dana pihak ketiga tercatat tumbuh 8,2 persen menjadi Rp1.474,8 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen menjadi Rp1.438,1 triliun.
Capaian tersebut didukung oleh aspek permodalan yang kuat, di mana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI ada di level 25,4 persen, di atas ketentuan minimum regulator.