sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pupuk Indonesia Teken MoU Jual Beli Gas dengan Genting Oil Kasuri (GOKPL)

Market news editor Shifa Nurhaliza
22/06/2021 13:36 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk jual beli gas bumi dari Blok Kasuri.
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman  jual beli gas bumi dari Blok Kasuri. (MNC Media)
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman jual beli gas bumi dari Blok Kasuri. (MNC Media)

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk jual beli gas bumi dari Blok Kasuri untuk pabrik Amoniak-Urea dan Methanol di Papua Barat. Adapun volume pasokan gas tersebut berkisar 112,6 MMSCFD untuk pabrik amoniak-urea, dan 109,3 MMSCFD untuk pabrik methanol.

Mengutip laman resmi Kementerian BUMN, Selasa (22/6/2021), Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyatakan bahwa dengan ditandatanganinya MoU ini, Pupuk Indonesia bisa mendapatkan jaminan pasokan gas bumi guna memenuhi kebutuhan proyek pabrik Amoniak-Urea dan Methanol di Papua Barat, disamping juga untuk kebutuhan pabrik pupuk Pusri 3B serta memenuhi pasokan gas untuk pabrik eksisting.

Bakir menjelaskan bahwa proyek pendirian pabrik Amoniak-Urea dan Methanol di Papua Barat nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton dan Methanol sebesar 1 juta ton. “Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan kami, PT Pupuk Kaltim”, kata Bakir. Pembangunan proyek ini bukan hanya akan menambah kapasitas produksi pupuk nasional, tapi juga mengurangi ketergantungan impor methanol di Indonesia.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam sambutannya mengungkapkan secara khusus bahwa proyek Amoniak-Urea dan Methanol Pupuk Indonesia akan mampu meningkatkan pengembangan ekonomi di Papua Barat. Arifin yakin proyek tersebut akan menciptakan multiplier effect, seperti terbukanya lapangan kerja baru, bisnis pendukung setempat, dan berbagai peluang investasi lainnya.

Lebih lanjut, Bakir menyatakan penandatanganan ini juga sangat penting bagi rencana pembangunan Proyek Pusri 3B, yang akan memperkuat pasokan pupuk domestik dalam rangka program ketahanan pangan nasional. Pabrik Pusri 3B sendiri direncanakan akan dibangun dengan kapasitas produksi urea sebesar 900 ribu ton per tahun.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement